Edukasi Mitigasi Bencana di KB Khusnul Khatimah Desa Wonoharjo
Edukasi Mitigasi Bencana di KB Khusnul Khatimah Desa Wonoharjo
Jumat (6/10/23), Tim Siaga Bencana Kecamatan Rowokele melakukan kunjungan ke KB Khusnul Khatimah Desa Wonoharjo dengan banyak 42 siswa/siswi dan 3 guru pendamping.
Hadir dalam kegiatan ini Tim Siaga Bencana Kecamatan Rowokele yang terdiri dari unsur (PMI Kec. Rowokele, Tagana Dinsos Kebumen, Destana Kec. Rowokele), 3 Guru Pendamping, 42 Siswa/i bersama wali murid.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan sedini mungkin pada anak mengenai penangganan bencana, seperti karhutla, banjir, tanah longsor serta kebakaran pemukiman.
Dalam kesempatan ini Ketua Tim yang sekaligus Ketua PMI Kecamatan Rowokele Bapak Drs. Amir Maksud dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada anak-anak "Tanamkan sedini mungkin pengetahuan tentang bencana, karena bencana adalah tanggung jawab semua".
Pengisi Materi kegiatan kali ini dari unsur Tagana Dinsos Kebumen dan Destana Kec. Rowokele Siswa/siswi dengan diberikan materi pengetahuan tentang penyelamatan saat terjadi bencana gempa bumi antara lain :
1. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa Secara Umum
Terdapat cara dasar untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi. Saat terjadi gempa, cara terbaik untuk menyelamatkan diri adalah dengan metode drop, cover, hold on. Dengan kata lain, saat terjadi gempa Anda harus menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari penutup kepala dan leher, dan tetap berada dan berlindung di tempat tersebut hingga gempa berhenti. Berikut penjelasannya:
a. Jatuhkan tubuh ke bagian tangan dan lutut sebelum gempa bumi menghantam Anda. Posisi ini dapat melindungi Anda dari jatuh dan tetap memungkinkan Anda untuk bergerak jika perlu.
b. Cari penutup kepala dan leher (dan seluruh tubuh Anda jika memungkinkan) yaitu di bawah meja atau meja yang kokoh. Jika tidak ada tempat berlindung di dekat Anda, bergeraklah menuju dinding bagian dalam atau di samping furnitur posisi rendah yang tidak akan menimpa Anda, dan tutupi kepala dan leher Anda dengan lengan dan tangan.
c. Tetap berlindung di tempat sampai guncangan berhenti. Bersiaplah untuk bergerak dari tempat berlindung Anda jika guncangan membuatnya bergeser atau rusak.
2. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa Apabila Berada di Dalam Rumah
Gempa bumi selalu datang tanpa melihat waktu dan tempat. Ketika anda berada di dalam rumah dan sedang terjadi gempa, tak perlu panik. Anda bisa melakukan cara penyelamatan diri sebagai berikut ini:
a. Jika memungkinkan, dalam beberapa detik sebelum guncangan semakin hebat, segera menjauh dari kaca, benda gantung, rak buku, lemari cina, atau furnitur besar lainnya yang bisa jatuh. Perhatikan benda yang jatuh, seperti batu bata dari perapian dan cerobong asap, perlengkapan lampu, hiasan dinding, rak tinggi, dan lemari dengan pintu yang bisa dibuka.
b. Jika tersedia di dekat Anda, ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah Anda dari puing-puing yang berjatuhan dan pecahan kaca.
c. Jika Anda berada di dapur, segera matikan kompor dan tutupi saat terjadi guncangan pertama.
d. Jika Anda di tempat tidur, tahan dan tetap di sana, lindungi kepala Anda dengan bantal. Lebih kecil kemungkinan terluka jika berlindung di tempat Anda berada. Perlu diingat, pecahan kaca di lantai dapat menyebabkan cedera jika Anda berjalan untuk menuju ke luar rumah.
e. Jangan berdiri di depan pintu. Anda bisa berlindung dengan lebih aman di bawah meja. Di rumah modern, ambang pintu tidak lebih kuat dari bagian rumah lainnya. Selain itu, pintu juga tidak dapat melindungi Anda dari kemungkinan sumber cedera.
3. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Dalam Gedung Bertingkat
Selanjutnya, apabila anda berada di dalam gedung bertingkat dan sedang terjadi gempa. Anda bisa melakukan cara penyelamatan diri sebagai berikut:
a. Menjauh dari jendela dan dinding luar.
b. Tetap di dalam gedung.
c. Jangan gunakan elevator. Listrik bisa padam, dan sistem sprinkler bisa menyala sehingga bisa menimbulkan risiko lain yang berbahaya.
d. Jika Anda terjebak, tetap tenang. Cobalah untuk menarik perhatian seseorang dengan mengetuk bagian struktur yang keras atau logam. Cara ini dapat memudahkan Anda mendapatkan pertolongan untuk menuju tempat berlindung yang lebih aman.
4. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Tempat Ramai
Berikut ini terdapat beberapa cara menyelamatkan diri saat gempa di tempat ramai seperti supermarket, pasar, dan tempat keramaian lainnya:
a. Jangan terburu-buru menuju pintu keluar. Biasanya orang lain akan berpikiran sama, sehingga bisa berebut dan berdesakan di pintu keluar.
b. Jauhi rak pajangan yang berisi benda-benda yang bisa jatuh.
c. Jika memungkinkan dan tersedia, berlindung dan ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah Anda dari puing-puing dan kaca yang berjatuhan.
5. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Luar Ruangan
Meskipun sudah berada di luar ruangan, anda juga perlu mengetahui cara menyelamatkan diri saat gempat. Sebab di luar ruangan bisa jadi tidak aman apabila anda berada di dekat tiang listrik atau bahkan gedung bertingkat. Berikut ini cara menyelamatkan diri saat gempa di luar ruangan, yaitu:
a. Menjauh dari gedung, kabel listrik, lubang pembuangan, dan saluran bahan bakar dan gas. Bahaya terbesar dari puing-puing yang berjatuhan berada tepat di luar pintu masuk dan dekat dengan dinding luar bangunan.
b. Pergilah ke area terbuka jauh dari pepohonan, tiang telepon, dan bangunan. Setelah berada di tempat terbuka, turun posisi tubuh yang lebih rendah dan tetap di sana sampai guncangan berhenti.
c. Area di dekat dinding luar sebuah bangunan adalah tempat yang paling berbahaya. Jendela, fasad, dan detail arsitektur sering kali menjadi bagian pertama dari bangunan yang runtuh. Usahakan untuk jauh dari zona bahaya ini.
6. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Dalam Mobil
Gempa memang datang secara tiba-tiba dan tak terduga, bisa jadi saat terjadi gempa tersebut anda berada di dalam mobil. Berikut ini ada sejumlah cara menyelamatkan diri saat gempa bumi di dalam mobil, yaitu:
a. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil kamu di kiri bahu jalan dan berhentilah.
b. Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
c. Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.
Pada kegiatan kali ini siswa-siswi juga dikenalkan dan praktek proses evakuasi mandiri apabila terjadi bencana gempa bumi.