SEJARAH KECAMATAN ROWOKELE
SEJARAH KECAMATAN ROWOKELE
Kecamatan Rowokele dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 18 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan Sebagai Perangkat Daerah. Perda ini berlaku mulai tanggal 26 November 2001.
Keputusan dapat dilihat di Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 18 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan Sebagai Perangkat Daerah, pada bagian Ke-20 (Kecamatan Rowokele) Pasal 22. Pusat pemerintahan Kecamatan Rowokele berada di Desa Rowokele.
Kecamatan Rowokele merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Gombong.
Kecamatan Rowokele mempunyai batas wilayah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Sempor dan kabupaten Banyumas,
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Buayan dan Kecamatan Sempor,
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ayah,
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas.
Kecamatan Rowokele meliputi 11 Desa, terdiri dari :
a. Desa Kalisari
b. Desa Redisari
c. Desa Pringtutul
d. Desa Rowokele
e. Desa Bumiagung
f. Desa Wagirpandan
g. Desa Jatiluhur
h. Desa Wonoharjo
i. Desa Giyanti
j. Desa Kretek
k. Desa Sukomulyo
Kondisi Geografis Kecamatan Rowokele
Kecamatan Rowokele memiliki kondisi geografi berupa perbukitan dan dataran rendah. Di wilayah utara terdapat perbukitan tinggi menjulang yang merupakan rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara di bagian selatan merupakan Kawasan Karst Gombong Selatan (KKGS). Ketinggian rata-rata Kecamatan Rowokele adalah 177 meter di atas permukaan air laut. Puncak tertingginya adalah Gunung Wonoharjo yang memeiliki ketinggian 680 meter di atas permukaan air laut. Sungai-sungai yang berada di wilayah ini antara lain Sungai Kretek, Sungai Ijo, Sungai Donoloyo, Sungai Srengseng, Sungai Lemungsur, Sungai Giyanti, Sungai Siwuluh, Sungai Kalidukuh, Sungai Klangrang, Sungai Siluwuk, Sungai Bantar, Sungai Kahori, dan Sungai Ranggaula.
Penggunaan Lahan Di Kecamatan Rowokele
Penggunaan lahan di Kecamatan Rowokele umumnya digunakan sebagai lahan persawahan di dataran rendah atau berada di bagian tengah wilayah ini yang merupakan sawah irigasi dari Waduk Sempor, Sungai Serayu dan Sungai Ijo. Di wilayah utara sebagian besar digunakan hutan kayu tahunan baik milik warga maupun perhutani Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Giyandi, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gombong Utara, KPH Kedu Selatan. Sedangkan palawija berada di lahan berkontur perbukitan di wilayah utara, tengah dan selatan. Di dataran rendah juga umum digunakan sebagai lahan perikanan air tawar. Hasil bumi Kecamatan Rowokele berupa padi, sayur-mayur, buah buahan, palawija, cengkih, jenitri, empon-empon, kapulaga, jahe, kunir, kayu, hingga hasil tambah berupa andesit, kapur dan lainnya.
Transportasi Yang Ada Di Kecamatan Rowokele
Transportasi di Kecamatan Rowokele sangat beragam mulai dari angkutan desa, angkutan kota, bus antar kota antar provinsi, bus antar kota hingga kereta api. Kecamatan Rowokele dilintasi jalan nasional yang menghubungkan sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen juga berbagai kota selatan pulau jawa. Kecamatan Rowokele juga dilintasi rel ketera api lintas selatan sehingga terdapat sebuah stasiun di wilayah ini yakni Stasiun Ijo. Ruas jalan lainnya yaitu ruas Ijo - Goa Jatijajar - Pantai Logending yang kondisi jalannya sudah bagus serta terdapat angkutan umum. Sementara beberapa ruas jalan di wilayah utara Kecamatan Rowokele masih tertinggal. Tak banyak angkutan desa yang beroperasi hingga pelosok desa. Sebagian angkutan desa disebut " angkot / kol".
Ragam Penduduk Kecamatan Rowokele
Sebagian besar penduduk Kecamatan Rowokele berprofesi sebagai petani, penambang, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta, Pengusaha, PNS, Politikus, dan petani. Sebagian penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Rowokele memeluk agama Islam. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama.
Unit Pendidikan Yang Ada Di Kecamatan Rowokele
Beberapa sekolah Negeri dan Swasta yang ada di Kecamatan Rowokele adalah sebagai berikut:
1 AL HUDA
2 MAS AL HUDA
3 MIS MA`ARIF NU KALISARI
4 MIS MA`ARIF WAGIRPANDAN
5 MIS MUH MUNTUKDAWUNG
6 MIS MUHAMMADIYAH REDISARI
7 MIS WATHONIYAH PURWOSARI
8 MTSN 4 KEBUMEN
9 MTSS AL MUTTAQIN ROWOKELE
10 MTSS MNU WAGIRPANDAN
11 SD N 2 GIYANTI
12 SD NEGERI 1 GIYANTI
13 SD NEGERI 1 KALISARI
14 SD NEGERI 1 KRETEK
15 SD NEGERI 1 PRINGTUTUL
16 SD NEGERI 1 SUKOMULYO
17 SD NEGERI 1 WAGIRPANDAN
18 SD NEGERI 1 WONOHARJO
19 SD NEGERI 2 BUMIAGUNG
20 SD NEGERI 2 KALISARI
21 SD NEGERI 2 KRETEK
22 SD NEGERI 2 PRINGTUTUL
23 SD NEGERI 2 ROWOKELE
24 SD NEGERI 2 SUKOMULYO
25 SD NEGERI 2 WAGIRPANDAN
26 SD NEGERI 2 WONOHARJO
27 SD NEGERI 3 BUMIAGUNG
28 SD NEGERI 3 GIYANTI
29 SD NEGERI 3 SUKOMULYO
30 SD NEGERI 3 WAGIRPANDAN
31 SD NEGERI 3 WONOHARJO
32 SD NEGERI 4 GIYANTI
33 SD NEGERI 4 SUKOMULYO
34 SD NEGERI 4 WONOHARJO
35 SD NEGERI 5 GIYANTI
36 SD NEGERI I ROWOKELE
37 SD NEGERI JATILUHUR
38 SDN REDISARI
39 SMAN 1 ROWOKELE
40 SMKS MUHAMMADIYAH ROWOKELE
41 SMKS RISTEK ROWOKELE
42 SMP MUHAMMADIYAH 1 ROWOKELE
43 SMP NEGERI 1 ROWOKELE
44 SMP NEGERI 2 ROWOKELE
45 SMP PGRI 1 ROWOKELE
Sarana Publik Yang Ada Di Kecamatan Rowokele
Sarana publik di Kecamatan Rowokele cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal, langgar, masjid, gereja, yang mendukung serta fasilitas kesehatan. Berikut sejumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Rowokele:
1. Pasar Rowokele di Desa Rowokele
2. Pasar Wonoharjo di Desa Wonoharjo
3. Pasar Jati di Desa Bumiagung
4. Stasiun Ijo di Desa Bumiagung
5. Puskesmas Rowokele di Desa Kretek
Pariwisata & Sosial Budaya
Kecamatan Rowokele memiliki sejumlah potensi wisata dan kerjainan yang belum dikelola oleh pemerintah Kabupaten Kebumen maupun swadaya warga. Berikut beberapa potensi wisata yang ada di Kecamatan Rowokele:
1. Air Terjun Gombong
Air Terjun Gombong merupakan sebuah air terjun yang masih sangat alama di Dusun Klangrang, di utara Desa Wagirpandan. Air terjun yang memiliki ketinggian sekira 23 meter ini berada di antara hutan pinus Perhutani dan terletak di aliran Sungai Klangrang yang merupakan anak Sungai Ijo. Di bawah Air Terjun Gombong juga terdapat dua air terjun lainnya yakni Air Terjun Bulukuning dan Air Terjun Aro.
2. Terowongan Ijo
Terowongan Ijo adalah terowongan kereta api yang terletak di sebelah timur Stasiun Ijo sejauh 347 m, termasuk wilayah Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Terowongan sepanjang 580 m ini dibangun antara tahun 1885-1886 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL), perusahaan kereta api Hindia Belanda, menembus perbukitan kapur Gunung Malang. Terowongan Ijo termasuk salah satu terowongan yang paling sering dilintasi kereta api
Terowongan ini dikelola oleh Daerah Operasi V Purwokerto dan dijaga oleh petugas jaga terowongan (PJTW) di samping mulut terowongan. Terowongan ini menjadi pilihan bagi railfans yang berburu kereta api masuk dan keluar terowongan. Kemungkinan jika proyek rel ganda Kroya-Kutoarjo rampung, terowongan ini mungkin dinonaktifkan dan dijadikan cagar budaya. Selain itu, akan dibangun terowongan baru yang akan menampung dua jalur rel sekaligus.
3. Wisata Goa
Goa Penganten di Desa Kalisari
Goa Simaling di Desa Redisari
Goa Karag di Desa Redisari
4.Wisata Bukit
Bukit Maroon di desa Kretek
Bukit Dewa terletak di desa Wonoharjo
5.Wisata Air
Curug Sigong terletak di desa Wonoharjo
*Data kami peroleh dari beberapa sumber