BP - KB ROWOKELE MENGGELAR ORIENTASI TIM PENDAMPING KELUARGA SE - KECAMATAN ROWOKELE, UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TPK ROWOKELE TAHUN 2021
BP - KB ROWOKELE MENGGELAR ORIENTASI TIM PENDAMPING KELUARGA SE - KECAMATAN ROWOKELE, UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TPK ROWOKELE TAHUN 2021
ROWOKELE - Dalam rangka percepatan penurunan stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) Percepatan Penurunan Stunting di setiap desa atau kelurahan di Indonesia. Tim ini bertugas untuk memonitor dan melaporkan kasus stunting di wilayah masing-masing.
TPK terdiri dari tiga unsur, yaitu bidan atau tenaga kesehatan, PKK, dan kader Keluarga Berencana (KB). Tim akan bekerja dibawah koordinasi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
TPK akan melakukan pendampingan pada tiga kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, serta baduta dan balita. Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan edukasi kepada kelompok sasaran untuk mencegah stunting.
Untuk meningkatkan pengetahuan TPK, Kamis, 2 Desember 2021, bertempat di Pendopo Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, BP – KB Rowokele melaksanakan Orientasi TPK.
Sebagaimana Tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, Tim ini bertugas untuk memonitor dan melaporkan kasus stunting di wilayah masing-masing dan seperti yang tertuang pada progam unggulan Bupati Kebumen yaitu “ BUMEN SEHATI ”, dimana progam ini sebagai peningkatan derajad kesehatan bagi warga kebumen.
Turut hadir dalam kegiatan ini Korlap KB Rowokele, Kasi Kesos Rowokele dan Seluruh Tim TPK Rowokele sebanyak 26 Tim.
Bertindak sebagai narasumber Tim Fasilitator TPK Kabupaten Kebumen.
Dalam paparannyaTim Fasilator TPK Kebumen menyampaikan peran kader TPK sangat besar dalam menurunkan kasus stunting di wilayah masing-masing. "Kita berharap pembekalan ini meningkatkan kepercayaan diri kader TPK dalam melakukan pendampingan pada kelompok sasaran," ujarnya.
TPK akan melakukan pendampingan pada tiga kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, serta baduta dan balita. Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan edukasi kepada kelompok sasaran untuk mencegah stunting.